Bakterial Gula Dapat Melawan Karatan


HAMPIR SELESAI Atomis yang menekan mikroskopis menunjukkan bahwa suatu goresan pada polysaccharida yang melapisi plat baja (kiri) secara parsial kembali seperti sedia kala setelah dibasahi dengan air selama  30 detik dan kemudian dikeringkan (kanan).
Bottom of Form
Bakteri yang tumbuh pada metal mengekspos uap embun yang seringkali mensekresikan protein dan karbohidrat yang mengakselerasi korosi, namun beberapa bakteri memancarkan persenyawan yang memperlambat korosi. Peneliti ahli kimia yaituVictoria L. Finkenstadt dan para koleganya pada USDA’s National Center for Agricultural Utilization Research, di Peoria, Ill., sekarang ini telah mengidentifikasikan tiga regangan yang menghasilkan persenyawaan yang bermanfaat tersebut dan juga menentukan  struktur persenyawaan.
Para peneliti menunjukkan bahwa tiga regangan Leuconostoc mesenteroides menghasilkan antikorosi polysaccharida yang dapat dikumpulkan dari, katanya, suatu bioreaktor, dan lalu diedarkan di air dan disemprotkan pada baja. Tipe pelapisan ini dapat diaplikasikan pada cat untuk mencegah perlengkapan metal dari perkaratan. Ataupun ini dapat digunakan sebagai suatu pengganti bagi mantel lilin setengah inci yang akhir-akhir ini digunakan untuk melindungi batangan baja selama transit, Finkenstadt mengatakan pada C&EN. Lilin tersebut haruslah dipindahkan sebelum batangan tersebut digunakan dan harus diperlakukan sebagai limbah racun karena mengandung metal berat, katanya. Pelapisan polysaccharida yang berketebalan 50- hingga 500-nm, pada satu sisi, dapat tetap berada pada metal atau digiling dengan suatu enzim guna menciptakan air gula yang tidak berbahaya.
Pelapisan ini merupakan penyembuhan dengan sendirinya, sehingga suatu goresan dapat memperbaiki dengan sendirinya sekitar 15 detik dengn bantuan pancaran air. Polysaccharida bahkan dapat melindungi daerah didekat metal yang tidak terlapisi, jadi bahkan jika suatu goresan dapat seperti sedia kala sepenuhnya, metal yang terekspos mungkin saja masih aman. Para peneliti melanjutkan untuk menilai tingkat ketahanan  bahan ini dan menentukan apakah polysaccharida dapat menghentikan korosi yang sedang terjadi.
USDA mematenkan pekerjaan ini sehingga dapat mengesahkan teknologi ini bagi beberapa perusahaan yang tertarik untuk mengkomersialisasikannya.

KUNCI PADA PERAKITAN KOLOID


Para peneliti dari Amerika Serikat telah mengembangkan mekanisme tipe lock-and-key sederhana yang menggerakkan perakitan dengan sendirinya dari partikel colloid. Mereka mengatakan bahwa pekerjaan mereka memberikan suatu pendekatan baru dalam pembuatan mesin yang sangat kecil dengan bagian – bagian yang dapat dipindahkan.
Menurut pimpinan penelitian yaitu Stefano Sacanna dari New York University, skema perakitan tim ini sangatlah sederhana dan ‘hampir memalukan’. Alat ini berpusat pada dua tipe partikel – suatu lesungan ‘lock’ dan lingkaran ‘key’, yang sesuai satu sama lainnya guna membentuk sesuatu yang menyerupai suatu bola fleksibel dan stop kontak gabungan. ‘Ini hanyalah suatu geometri,’ kata Sacanna. ‘Interaksi antara beberapa bagian tersebut tergantung pada seberapa bagus kesesuaiannya, dan kemudian semuanya akan dating bersama – sama secara alamiah.’
Bagaimanapun, ada komponen yang lebih penting lagi – suatu polymer yang disebut depletant, dalam hal ini adalah poly(ethylene oxide), yang mempengaruhi jangkauan pendek perhatian antara kedua bagian tersebut. Sebagaimana apa yang dijelaskan Sacanna bahwa timnya memilih  polymer yang sensitive terhadap panas dimana akan mengganti ukuran dalam kaitannya terhadap pergantian udara, memungkinkan mereka mengontrol mekanismenya. Lock dan key ini melekat bersama – sama secara tak beraturan, namun jika suhunya naik, maka mereka akan terpisah. Selanjutnya mekanisme ini tidak hanya fleksibel, namun juga dapat membalik dengan baik juga.
Suatu system yang sederhana berdasarkan mekanisme lock dan key memungkinkan beberapa partikel colloidal dengan bentuk yang saling melengkapi menuju perakitan dengan sendirinya  kedalam kluster komposit dari bentuk berbeda
Kemungkinan bagian yang paling menantang dari proses ini, kata Sacanna, adalah membuat lock – nya. Para peneliti mensintesis dari 3-methacryloxypropyl trimethoxysilane (TPM), yang mem – polymerisasi guna membentuk kerangka luar yang keras dan berseberangan mengelilingi sekitar  inti yang mengerut. Saat inti mengalami kontraksi, kerangka ini akan melengkung seperti bola sepak yang memiliki lubang angina keluar. Tim Sacanna mengatur dengan baik property mekanikalnya dari kerangka tersebut dengan sedemikian rupa ketimbang menghancurkan semuanya bersama – sama, kerangka tersebut memperoleh suatu lesungan.
‘Saya membaca makalah ini dan berkata, “Ya ampun, ini benar – benar keren”,’ kata Charles Zukoski, seorang ahli colloid pada University of Illinois di Urbana-Champaign. ‘Aspirasi baru – baru ini dari kebanyakan tim adalah formasi sekumpulan yang teratur. Makalah ini menunjukkan suatu mekanisme.’ Dia menambahkan bahwa prinsip penggunaan depletant polymers membuka berbagai kesempatan guna membangun suatu ‘galaxy’ dari struktur baru dan fungsinya berguna.
Batasan yang ada hanyalah imajinasi, menurut Sacanna. Namun untuk sekarang ini, hal yang baru adalah pada pendekatannya dari pada aplikasi dalam kehidupan nyata. ‘Idenya adalah mendesain suatu skema perakitan yang dapat memberikan anda kebebasan dalam mendesain kluster ini  dengan suatu cara yang sederhana,’ katanya. ‘Saya kira seperti aplikasi praktis, anda dapat berpikir mengenai mendesain mesin yang sangat kecil dengan bagian – bagian yang dapat dipindah – pindah atau fleksibel.’
Dikarenakan beberapa komponennya tidak dipegang bersama – sama oleh ikatan kimiawi – hanya dengan tekanan dari depletant polymer – ini juga mungkin untuk menggambarkan pengkombinasian locks dan keys dengan permukaan bahan kimiawi berbeda, tambahnya.
Hayley Birch
Referensi
S Sacanna et al, Nature, 2010, DOI: 10.1038/nature08906

BAKTI SOSIAL DAN PENGOBATAN GRATIS

Pada hari Sabtu tepatnya pada tanggal 7 Januari 2012, HMP Kimia kovalen FKIP UNS telah mengadakan bakti sosial dan pengobatan gratis yang bertempat di dukuh Wonolelo, desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Berlatar belakang kepedulian kami terhadap kehidupan warga yang kurang mampu, maka dari itulah kami mengadakan kegiatan Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis ini. Dalam kegiatan ini terdapat beberapa rangkaian acara yaitu pembagian sembako gratis, bazar murah dan pengobatan gratis.Tujuan diadakanya bakti social dan pengobatan gratis ini adalah untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama, membantu meringankan beban masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, serta meningkatkan solidaritas antara mahasiswa dan warga di sekitar.